IZZA, ADILLA NUR (2017) ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN. K DENGAN ARTHRITIS GOUT DIWISMA II BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP. D3 thesis, Universitas Harapan Bangsa.
Awal Halaman.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB 1.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (170kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (159kB)
Abstract
Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat berbagai macam penyakit yang menyertai proses menua. Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi, dan sistem
tubuh itu bersifat alamiah atau fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Maryam, 2008).
Pada lansia dengan asam urat akan mengalami masalah fisik sehari-hari seperti gangguan aktivitas, gangguan pola tidur, gangguan rasa nyaman nyeri, dan sebagainya sehingga pemeliharaan kesehatan lansia dengan asam urat
harus ditingkatkan agar tidak mengancam jiwa penderitanya dan menimbulkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit asam urat (Bandiyah, 2009).
Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak. Penyakit asam urat
erat kaitannya dengan pola makan salah satu cara penyembuhan tentu dengan mengontrol asupan makanan. Asam urat merupakan hasil metabolisme purin
di dalam tubuh. Sebenarnya asam urat merupakan zat yang wajar di dalam tubuh namun menjadi tidak wajar ketika asam urat menjadi naik dan melebihi batas normal (Noviyanti, 2015).
Berdasarkan World Health Organization (WHO) prevelensi asam urat (gout) di Amerika Serikat sekitar 13.6 kasus per 1000 laki-laki dan 6.4 kasus per 1000 perempuan. Prevalensi ini berbeda di tiap negara, berkisar antara
0.27% di Amerika hingga 10.3% selandia baru. Kejadian hiperurisemia di Indonesia banyak terjadi pada suku Minahasa dan Tapanuli, karena mereka banyak yang mengonsumsi alkohol dan ikan. (Hidayat, 2009).
Perjalanan penyakit asam urat biasanya mulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah memeriksakan kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih dari 7 mg/dl, dan makin lama makin
tinggi (Noorkasiani, 2009).
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lansia, Asam Urat, Asuhan Keperawatan |
Subjects: | Kesehatan > Keperawatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | Salman Al Farizi |
Date Deposited: | 25 Oct 2021 08:47 |
Last Modified: | 28 Sep 2022 07:40 |
URI: | http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/1079 |