HUBUNGAN KESEPIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA CATUR NUGRAHA KALIORI KABUPATEN BANYUMAS

Lansia merupakan tahap akhir pada periode perkembangan manusia yang umurnya berkisar 60 tahun sampai akhir kehidupan atau usia lanjut. Kesepian yang terjadi pada lansia yaitu lansia jauh dari anak serta cucunya sehingga interaksi sosial dengan anggota keluarganya terputus, selain itu lansia merasa sudah tidak berguna dan merasa seperti dibuang oleh anaknya sendiri karena di tempatkan di panti, sehingga lansia merasa kesepian. Jika rasa kesepian yang dialami oleh lansia dibiarkan berlarut-larut maka akan terjadi depresi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kesepian dengan tigkat depresi pada lansia di Panti Wredha Catur Nugraha Kaliori Kabupaten Banyumas.
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional (potong lintang). Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, jumlah sampel penelitian 31 responden. Instrumen penelitian untuk kesepian menggunakan University California of Los Angeles (UCLA) Loneliness Scale Version 3 dan untuk depresi menggunakan kuesioner GDS (Geriatric Depression Scale).
Berdasarkan hasil penelitian ini lansia yang mengalami depresi sedang sebanyak 11 lansia (36%), depresi berat 4 lansia (13%) dan depresi ringan 6 lansia (19%). Uji statistik spearmean rank ditunjukkan dengan nilai hubungan p 0,000. Antara keduanya memiliki hubungan yang kuat dengan nilai r 0,684 dan arah hubungan positif, dimana semakin tinggi kesepian seseorang maka semakin tinggi depresi yang terjadi.