PENGARUH TERAPI AIR KELAPA MUDA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PADURAKSA PEMALANG

Muhammad Fiqih Sidiq
Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Paduraksa Pemalang
xv + 56 halaman + 7 tabel+ Skema+ 8 lampiran

ABSTRAK

Hipertensi biasanya dikategorikan sebagai the silent disease karena biasanya penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Selain itu, hipertensi umumnya tidak mengalami tanda dan gejala sebelum terjadi komplikasi seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal kronik. Penyakit hipertensi dapat dikendalikan dengan pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan dengan non farmakologis dapat dengan menggunakan air kelapa muda, air kelapa muda merupakan air yang biasa ditemukan pada buah kelapa yang masih muda dan memiliki rasa yang manis, air kelapa muda mengandung beberapa kandungan seperti gula, vitamin, kalsium dan kaliaum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi air kelapa muda terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Paduraksa Pemalang.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Responden dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Puskesmas Paduraksa Pemalang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney dan Wilcoxon.
Hasil analisis menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi air kelapa muda dengan p value 0,000 pada tekanan sistolik dan p value 0,001 pada tekanan darah diastolik (p < α). uji beda pada akhir penelitian sebesar 0,000 pada tekanan darah sistolik dan 0,002 pada tekanan darah diastolik (p<0,05). Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Kata kunci: Hipertensi, Kelapa Muda, Penderita hipertensi