PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH ANTARA POSISI DUDUK , BERDIRI DAN BERBARING PADA PASIEN HIPERTENSI DI DESA LEDUG , KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS

Latar Belakang: Peran penting tenaga kesehatan dalam upaya mengobati hipertensi adalah dengan cara pengukuran tekanan darah yang akurat. Hasil pengukuran tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah posisi tubuh. Perbedaan hasil pengukuran darah terjadi karena adanya efek gravitasi yang mempengaruhi setiap posisi tubuh manusia.
Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan hasil pengukuran tekanan darah antara posisi duduk, berdiri dan berbaring pada pasien hipertensi
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah sphygmomanometer digital dan master tabel. Pengambilan sampel menggunakan Total sampling. Sampel berjumlah 98 responden. Analisis data menggunakan uji friedman.
Hasil penelitian: menunjukkan selisih nilai median tekanan darah sistolik posisi berbaring dan duduk dengan berdiri yaitu sebesar 8,5 mmHg. Selisih tekanan darah diastolik nilai median posisi berbaring dan duduk sebesar 5,5 mmHg, posisi berbaring dan berdiri sebesar 4 mmHg sedangkan posisi duduk dan berdiri sebesar 1,5 mmHg (p=0,000<0,05).

Kesimpulan: Ada perbedaan hasil pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik antara posisi duduk, berdiri dan berbaring pada pasien hipertensi di Desa Ledug, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas (p value <0,05).