HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN IMUNISASI IPV(INACTIVED POLIO VACCIN) DI WILAYAH PUSKESMAS PURWANEGARA 1

Poliomyelitis adalah penyakit menular disebabkan oleh infeksi polio,terutama menyerang pada anak-anak umur 3-<15 tahun,dan dapat menyebabkan kematian. Selama 10 tahun Indonesia telah bebas polio, tetapi pada akhir tahun 2005 dilaporkan data jumlah polio liar mencapai 303 kasus pada 45 kabupaten di 10 propinsi di Pulau Jawa dan Sumatra. Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia akan melaksanakan introduksi 1 dosis IPV (Inactived Polio Vaccine) kedalam program imunisasi rutin pada bulan Juli 2016. Di Wilayah Puskesmas Purwanegara 1, kepatuhan ibu terhadap imunisasi IPV diketahui dari capaian imunisasi IPV bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2017 dengan cakupan 75%. Masih kurangnya cakupan imunisasi IPV di Puskesmas Purwanegara 1 dengan angka harapan kecukupan 80 % karena tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi IPV (Inactived Polio Vaccin) masih kurang.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kepatuhan pelaksanaan imunisasi IPV (Inactived Polio Vaccine) di Wilayah Puskesmas Purwanegara 1.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 59 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar respoden berusia 20 – 35 tahun (86.3%), memiliki tingkat pendidikan dasar (tamatan SD dan SMP) (63.7%), dan sebagian ibu sebagai ibu rumah tangga (81.5%). Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi IPV (Inactived Polio Vaccine) sebagian besar dengan kategori baik sebanyak (56.2%). Sebagian besar responden patuh dalam melakukan imunisasi IPV(Inactived Polio Vaccine) pada bayi umur 6-11 bulan sebanyak (54.1%). Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kepatuhan pelaksanaan imunisasi IPV (Inactived Polio Vaccine) di Wilayah Puskesmas Purwanegara 1 dengan p sebesar 0.000 yang berarti p < 0,05.