ANALISIS PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE 3 POSISI PADA PENDERITA HIPERTENSI DAN NON HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBARAN II PURWOKERTO

Latar belakang: Banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah, diataranya adalah posisi tubuh, gaya gravitasi, aktivitas dan posisi lengan. Pada hipertensi akan terjadi penebalan katup jantung, menurunnya elastisitas pembuluh darah, kekuatan pompa yang menurun, resistensi perifer yang akan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tekanan darah pada posisi berbaring, duduk dan berdiri dan membandingkan tekanan darah antara penderita hipertensi dengan non hipertensi di setiap posisi pengukuran.
Metoda: Penelitian ini dilakukan di Desa Ledug pada 5-17 Juni 2017. Metode penelitian ini yaitu Quasy experiment dengan pendekatan control time series design. Sampel ditentukan dengan purposive sampling sehingga didapatkan 52 orang responden. Data dianalisis menggunakan komputer dengan menggunakan uji Mann whitney.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan hasil pengukuran tekanan darah antara penderita hipertensi dengan non hipertensi dengan hasil, selisih nilai tekanan sistolik dan diastolik pada posisi berbaring yaitu 23,26/21,42 mmHg, posisi duduk 22,76/22,12 mmHg dan pada posisi berdiri 22,24/21,96 mmHg dengan p=0,000<0,05 pada tekanan sitolik dan p=0,000<0,05 pada tekanan diastolik.
Kesimpulan: Dari hasil uji statistik tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistolik maupun diastolik pada penderita hipertensi dengan non hipertensi, selain itu perubahan posisi tubuh juga dapat mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah.