GAMBARAN NYERI LEHER PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PADAMARA KABUPATEN PURBALINGGA

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah di dunia karena prevalensinya tinggi dan meningkat. Salah satu gejala hipertensi adalah tengkuk terasa pegal atau kekakuan pada otot diakibatkan karena terjadi peningkatan tekanan pada dinding pembuluh darah di daerah leher sehingga aliran darah menjadi tidak lancar dan hasil akhir dari metabolisme di daerah leher akibat kekurangan oksigen dan nutrisi yang tertimbun menimbulkan peradangan pada daerah perlekatan otot dan tulang sehingga muncul rasa nyeri. Sebagian penderita hipertensi merasakan nyeri leher sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran nyeri leher pada pasien hipertensi di Puskesmas Padamara Kabupaten Purbalingga.
Penelitian menggunakan rancangan deskriptif observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Perhitungan sampel menggunakan teknik Slovin, sehingga diperoleh 83 responden dan pengambilan respoden dengan teknik incidental sampling. Observasi nyeri leher dilakukan untuk mengetahui tingkatan nyeri leher yang diderita pasien hipertensi. Responden diberikan kuesioner untuk diisi. Analisis data dilakukan secara univariat.
Data responden terbanyak dengan jenis kelamin perempuan 54 responden (65,1%). Sebagian besar responden usia 41-55 tahun yaitu sebanyak 38 responden (45,8%), tekanan darah rata-rata pada responden adalah 152,89 mmHg/95,48 mmHg di mana sebagian besar responden menderita nyeri selama 4,29 tahun. Karakteristik rasa nyeri berdasarkan pengukuran nyeri pada responden sebagian besar merasakan nyeri yang sangat menyedihkan (skala 5) 19 responden (22,9%) dan berdasarkan derajat keparahan sebagian besar responden mengalami rasa nyeri sedang (skala 4-6) yaitu 39 responden (47%).