ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR BARU KB IUD COPPER-T 380 A NY. T UMUR 26 TAHUN P2 A0 AH2 DI PUSKESMAS KESUGIHAN 2 KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015

Latar belakang : Asuhan kebidanan pada KB IUD dibutuhkan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, secara kesehatan, KB merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Dari Data Sekunder Puskesmas Kesugihan 2 Cilacap akseptor Suntik 36,96%, Pil 46,56%, Implant 11,2%, IUD 4,90%, Kondom 0,29%. Sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 1312 peserta dengan jenis akseptor Suntik 29,49%, Pil 53,96%, Implant 6,32%, IUD 11,20%, Kondom 0,53%. Pada tahun 2014 kontrasepsi IUD menempati urutan terendah sebelum kondom, pada tahun 2014 jumlah Akseptor baru KB menurun dibandingkan tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah agar mampu menentukan manajemen asuhan kebidanan pada Akseptor KB melalui pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney
Pembahasan : Setelah dilakukan pengkajian, interpretasi data, identifikasi diagnosa dan masalah potensial, antisipasi tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Namun pada pelaksanaan ada kesenjangan antara lahan dan teori seperti pemeriksaan penunjang dan keterbatasan. Asuhan yang diberikan pada akseptor baru KB IUD melakukan konseling pra pasang, pemasangan, konseling pasca pasang.
Simpulan dan saran : Penanganan pemasangan KB IUD yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan perut, melakukan pemeriksaan dengan speculum, melakukan pengukuran rongga rahim, melakukan pemasangan IUD dan harus ditangani dengan baik sesuai dengan prosedur agar pemasangan berjalan lancar. Saran yang di berikan kepada pasien, Puskesmas Kesugihan 2, peneliti selanjutnya.