PENGARUH KONSUMSI TEMPE TERHADAP STATUS ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II KEMBARAN PURWOKERTO

Anemia merupakan suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Ibu hamil rawan mengalami anemia sehingga ibu hamil diperlukan suatu pencegahan dengan memperbanyak asupan zat besi seperti tempe. Tempe mengandung beragam vitamin dalam kadar yang cukup baik, termasuk diantaranya mengandung zat besi (Fe) sebanyak 10 mg/100g bahan. Kandungan Fe dalam tempe ini berpeluang dimanfaatkan sebagai sumber Fe dalam sintesis sel Hb darah.
Penelitian bertujuan mengidentifikasi pengaruh konsumsi tempe terhadap status anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester II dan III diwilayah kerja Puskesmas II Kembaran, Purwokerto.
Penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang anemia. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara Quota Sampling sebanyak 42 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney
Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada perbedaan kadar Hb setelah diberikan terapi konsumsi tempe terhadap kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada ibu hamil trimester II dan III yang mengalami anemia defisiensi besi p value sebesar 0,011 (< 0,05).
Kesimpulan penelitian adalah ada perbedaan kadar Hb setelah diberikan terapi konsumsi tempe terhadap kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada ibu hamil trimester II dan III yang mengalami anemia defisiensi besi di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran, purwokerto.