ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. K UMUR 19 TAHUN G1 P0 A0 UMUR KEHAMILAN 40+1 MINGGU DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MENUR RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

Latar Belakang : Efek dari ketuban pecah dini yaitu infeksi karena dengan
tidak adanya selaput ketuban yang normal bisa menjadi pathogen yang akan membahayakan pada ibu maupun janinnya. KPD dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktu melahirkan. Berdasarkan hasil pra survey di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara terjadi kenaikan kasus KPD yaitu pada tahun 2013 sebanyak 222 kasus (10,4 %) dan pada tahun 2014 sebanyak 283 kasus (13,2 %). Sedangkan pada bulan Januari hingga 25 Februari 2015 sebanyak 33 kasus dari 355 ibu bersalin. Lebih dari 50% kasus KPD pada ibu bersalin penanganan dilakukan dengan induksi oksitosin yaitu pada 21 pasien. Tujuan penelitian ini adalah agar mampu menentukan manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) melalui pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.
Pembahasan : asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. K umur 18 tahun G1 P0 A0 Ah0 umur kehamilan 40+1 minggu dengan ketuban pecah dini dilakukan mulai dari kala I sampai dengan kala IV meliputi pengkajian, interpretasi data, identifikasi diagnosa dan masalah potensial, identifikasi akan tindakan segera mandiri/kolaorasi/rujukan, perencanaan, pelaksanaan dan evalusai. Pada pelaksanaan didapati kesenjangan yaitu pada pemantauan kemajuan persalinan dan tindakan episiotomy yang dilakukan pada setiap persalinan (tanpa indikasi).
Kesimpulan dan Saran : asuhan kebidanan sudah dilakukan sesuai 7 langkah varney dan didapati adanya kesenjangan antara lahan dengan teori pada langkah pelaksanaan. Saran yang dapat diberikan untuk RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara yaitu diharapkan dapat mengebangkan asuhan sayang ibu berupa teknik pengurangan rasa nyeri pada kala I persalinan pada ibu bersalin dengan induksi persalinan dan dapat melakukan episiotomi atas indikasi.