HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN DISPEPSIA DI PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

Dispepsia merupakan salah satu gangguan yang diderita oleh hampir seperempat populasi umum di negara industri dan merupakan salah satu alasan orang melakukan konsultasi ke dokter. Dispepsia adalah rasa tidak nyaman pada perut bagian atas karena terdapat gangguan saluran pencernaan yang ditandai dengan mual, muntah, rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, sendawa. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit dispepsia, yaitu diantaranya: penyakit, makanan atau minuman, merokok, obat, dan faktor psikologis. Salah satu faktor yang menyebabkan kekambuhan dispepsia adalah stres. Stres adalah respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan kekambuhan pasien dispepsia di Puskesmas Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
Jenis penelitian ini adalah analisis korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah rata-rata jumlah pasien dispepsia dalam satu bulan terakhir yaitu 183 responden di Puskesmas Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 65 orang. Peneliti menggunakan uji statistik Chi square test.
Kesimpulan penelitian ini ada hubungan tingkat stress dengan kekambuhan pasien dispepsia di Puskesmas Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Hasil uji statistik Chi Squere diperoleh nilai p value = 0,012 (p value < 0,05), hal ini menunjukkan Ho ditolak.