TINGKAT STRESS, DEPRESI, DAN KECEMASAN PADA ORANG TUA YANG MEMPUNYAI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI PURBALINGGA

Tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan dan keterbatasan mental. Dampak yang banyak dialami oleh orang tua dengan anak tunagrahita lebih besar dibandingkan dengan anak normal. Beberapa masalah stres orang tua dalam menghadapi anak tunagrahita seperti pengorbanan waktu untuk bekerja, finansial, kesulitan menegakkan kedisiplinan, stigma masyarakat, pertumbuhan anak yang terganggu dan kecemasan orang tua dalam menghadapi masa depan anak serta berbagai keluhan fisik dan depresi yang dialami oleh orang tua dengan anak keterbatasan mental atau tunagrahita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres, depresi dan kecemasan pada orang tua yang mempunyai anak tunagrahita di SLB Negeri Purbalingga.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik sampling insidental. Sampel penelitian ini adalah orang tua dari anak tunagrahita di SLB Negeri Purbalingga yaitu 63 responden.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran orang tua yang mengalami tingkat stres normal (31,7 %), tingkat stres ringan (39,68), tingkat stres sedang (27%) dan tingkat depresi normal (93,65 %), tingkat depresi ringan (6,35 %), serta tingkat kecemasan normal (88,89 %), tingkat kecemasan ringan (11,11 %).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tingkat stres, depresi dan kecemasan yang dialami oleh orang tua dengan anak tunagrahita di SLB Negeri Purbalingga rata-rata lebih besar dialami pada tingkat normal dan ringan dan sebagian kecil dialami pada tingkat sedang, untuk tingkat parah dan sangat parah tidak ditemukan dalam responden.