HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DENGAN TINGKAT STRES PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2014

Kanker payudara dapat menimbulkan dampak psikologis, salah satunya stres. Stres dapat terjadi karena rasa takut akan kematian, takut menjadi beban, takut ditinggalkan, ketidakmampuan, dan gangguan harga diri. Terkait dengan stres, optimisme merupakan indikator penting dalam kelangsungan hidup. Optimisme berpengaruh dalam perubahan positif pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan tingkat stres pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi yang dilakukan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2014 dengan populasi sebanyak 160 responden. Sampel penelitian sebanyak 32 responden yang diambil dengan metode accidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan analisis data menggunakan uji spearman rank.
Optimisme pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, sebagian besar dalam kategori optimis sebanyak 26 responden (81,2%) dan sebagian kecil dalam kategori tidak optimis sebanyak 6 responden (18,8%). Untuk tingkat stres pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, sebagian besar mengalami stres ringan sebanyak 27 responden (84,4%) dan sebagian kecil mengalami stres sedang sebanyak 5 responden (15,6%). Hasil analisis dengan uji rank spearman diperoleh nilai p = 0,000 (p > α = 0,05 dan CC = 0,940). Ada hubungan yang sangat kuat antara optimisme dan tingkat stres pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2014.