STUDI PREVALENSI DAN KAJIAN FAKTOR RISIKO EMPTY NEST SYNDROME PADA LANSIA DI DESA TAMBAKSARI KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS

Empty nest syndrome merupakan suatu istilah yang menggambarkan
kondisi psikologi dan emosi yang sebagian besar dialami oleh wanita karena lansia belum siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi pada masa lansia, seperti berpisahan dengan anaknya karena menikah atau bekerja sehingga sudah tidak tinggal bersama dengan orang tua. Beberapa faktor resiko Empty nest syndrome dalam penelitian ini adalah komunikasi dengan anak dan dukungan sosial.
Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi kejadian dan faktor
risiko yang berhubungan dengan kejadian Empty Nest Syndrome pada lansia wanita di Desa Tambaksari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 59 lansia wanita. Cara pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan uji Chi Square.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa komunikasi dengan anak dan
dukungan sosial memiliki hubungan dengan kejadian Empty Nest Syndrome pada lansia di Desa Tambaksari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas dengan masing-masing (p = 0,001). Asuhan keperawatan keluarga pada lansia dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga untuk memberikan dukungan yang diperlukan pada lansia.