PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT PADA LANSIA DENGAN REMATIK DI BALAI PELAYANAN SOSIAL DEWANATA CILACAP

Angka kejadian rematik pada lansia di Indonesia diperkirakan telah mencapai 23,6% hingga 31,3% terjadi pada lansia. Angka ini menunjukan bahwa rasa nyeri dan kekakuan pada persendian sudah sangat tinggi. Salah satu akibat dari rematik adalah berkurangnya fleksibilitas sendi lutut. Salah satu intervensi yang perlu diberikan kepada lansia dengan rematik adalah dengan latihan range of motion (ROM) aktif.
Penelitian ini akan melihat peningkatan fleksibilitas sendi lutut setelah diberikan latihan range of motion (ROM) aktif selama 2 minggu di Balai Pelayanan Sosial Dewanata Cilacap.
Penelitian ini merupakan pre eksperimen dengan one group pre dan post test design. Pengambilan sampel menggunalakan teknik purposive sampling sebanyak 8 orang lansia yang menderita rematik. Data didapatkan dari rekam medis serta pengukuran fleksibilitas sendi lutut.
Latihan range of motion (ROM) aktif kemudian diberikan sebanyak 6 kali dalam seminggu selama 2 minggu. Fleksibilitas sendi lutut diukur sebelum dan sesudah diberikan latihan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fleksibilitas sendi lutut kiri mengalami peningkatan 8,75° dengan nilai p value atau significancy sebesar 0,00 (α = <0,05) dan untuk sendi lutut kanan mengalami peningkatan sebesar 9,37° dengan nilai p value atau significancy 0,01 (α = < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari latihan range of motion (ROM) aktif terhadap fleksibilitas sendi lutut pada lansia dengan rematik.