HUBUNGAN ANTARA KONDISI PERNAPASAN SEBELUM TIDUR (RR, SaO2, DAN KELUHAN SESAK NAFAS) DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Menurut WHO, angka kejadian gagal jantung pada laki-laki dan perempuan 371,0%. Prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tertinggi pada umur 65–74 tahun (0,5%) untuk yang terdiagnosis dokter, menurun sedikit pada umur ≥75 tahun (0,4%), tetapi untuk yang terdiagnosis dokter atau gejala tertinggi pada umur ≥75 tahun (1,1%). Angka kejadian yang didiagnosis dokter, prevalensi lebih tinggi pada perempuan (0,2%) dibanding laki-laki (0,1%).
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kondisi pernapasan sebelum tidur (RR, SaO2, dan Keluhan sesak) dengan kualitas tidur pada pasien Congestive Heart Failure (CHF).
Jenis penelitian ini adalah Studi korelasi dengan pendekatan prospective study. Pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan menggunakan quota sampling. Responden penelitian sebanyak 35 pasien CHF. Data diambil dengan mengukur keluhan sesak nafas, RR, SaO2 dan Kuesioner PSQI.
Hasil analisa Spearman Rank didapatkan bahwa hubungan SaO2 dengan kualitas tidur rs = 0,361 dengan (p=0,033), hubungan keluhan sesak nafas dengan kualitas tidur nilai rs = 0,742 dengan (p=0,00), hubungan Respiratory rate dengan kualitas tidur nilai rs=-0,064 dengan (p=0,715).
Disimpulkan bahwa antara kondisi pernapasan dengan kualitas tidur pada pasien CHF di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.