EFEKTIFITAS NEBULIZER MESIN DAN NEBULIZER OKSIGEN TERHADAP PENINGKATAN KONDISI PERNAPASAN PASIEN ASMA DAN PPOK DI RSUD dr R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Pasien Asma dan PPOK itas antara nebulizer mesin dan nebulizer
oksigen terhadap peningkatan kondisi di RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga khususnya di ruang penyakit dalam dewasa, hampir semuanya mengalami peningkatan kondisi pernapasan RR dan SaO2 dan mendapatkan terapi nebulizer, yang digunakan alat nebulizer oksigen karena keterbatasan alat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektif pernapasan RR dan SaO2
pada pasien asma dan PPOK. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimental (eksperimen semu) dengan pendekatan pre and post test group design. Analisis data dilakukan secara ststistik dengan membandingkan rerata RR dan SaO2 sebelum dan sesudah dilakukan terapi kelompok nebulizer mesin dan kelompok nebulizer oksigen dan dianalisis dengan uji t-berpasangan dan uji t-2 sample bebas. Besar sample yang
diperoleh adalah 18 pasien, 9 pasien asma dan 9 pasien dengan PPOK, dengan teknik acidental sampling.
Hasil kelompok dari nebulizer mesin terjadi peningkatan rerata RR 0,6
point, dan penurunan rerata SaO2 3,3 point. Kelompok dengan nebulizer oksigen terjadi penurunan rerata RR 0,7 point dan peningkatan SaO2 2 point. Analisis perbedaan RR dan SaO2 sesudah nebulizer mesin dan nebulizer oksigen didapat p value > α 0,05. Analisis perbedaan dari nebulizer antara mesin dan oksigen didapat: RR p value > α, SaO2 p value < α.
Kesimpulan tidak ada perbedan RR sebelum dan sesudah diberi terapi
nebulizer mesin dan nebulizer oksigen.
Tidak ada perbedaan SaO2 sebelum dan sesudah diberi terapi nebulizer
oksigen.
Tidak ada perbedaan RR dan SaO2 sesudah diberi nebulizer mesin
maupun nebulizer oksigen., tapi ada perbedaan SaO2 setelah diberi nebulizer antara kelompok nebulizer mesin dengan nebulizer oksigen.