HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KONTRASEPSI METODE OPERATIF PRIA (MOP) PADA AKSEPTOR KB DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

Prinsip pokok dalam mewujudkan keberhasilan Program KB era baru
adalah memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB serta Kesehatan
Reproduksi, termasuk akses dan pelayanan KB Pria. Hal yang sangat
mengembirakan adanya peningkatan akseptor aktif KB Pria di kecamatan
Ajibarang kabupaten Banyumas dari tahun 2011 sampai 2012 yaitu sebanyak 446 akseptor menjadi 501 akseptor. Dalam penelitian ini tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan Metode Operatif Pria (MOP) pada akseptor KB.
Metode penelitian ini adalah analitik observasional study dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh, sampel penelitian ini adalah akseptor aktif KB pria di desa Pandansari kecamatan Ajibarang sebanyak 80 responden. Alat ukur yang digunakan berupa checklist dan jenis data primer. Analisa data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian ini adalah akseptor aktif KB pria memiliki anak ≥3 anak sebanyak 63 responden (78,8%), faktor lama menikah >10 tahun sebanyak 69 responden (86,2%) dan faktor tingkat pendidikan menengah sebanyak 59 responden (73,8%). Kesimpulan ada hubungan jumlah anak dengan pemilihan kontrasepsi metode operatif pria (p-value 0,001 < α 0,05), ada hubungan lama menikah dengan pemilihan metode operatif pria (p-value 0,044 < α 0,05), dan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi metode operatif pria (p-value 0,036 < α 0,05).