HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA PAGERAJI KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan adalah KB
hormonal suntikan, yang merupakan salah satu alat kontrasepsi berdaya kerja panjang (lama), dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari. Efek samping yang banyak terjadi adalah peningkatan berat badan. Penyebab peningkatan berat badan tidak jelas, tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan tubuh. Menurut para ahli, kontrasepsi suntik merangsang pusat
pengendali nafsu makan di hypothalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan KB suntik
3 bulan dengan peningkatan berat badan akseptor KB suntik 3 bulan di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun 2013.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik korelasi
dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan di Desa Pageraji. Sampel pada penelitian ini 89 responden.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lama penggunaan KB suntik 3
bulanan sebagian besar memakai selama 25-36 bulan sebanyak 43 responden (48,3%), sebagian besar responden mengalami peningkatan berat badan sebanyak 77 responden (86,5%) dan ada hubungan penggunaan KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan akseptor KB suntik 3 bulan dengan nilai P-value < α maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan penggunaan KB suntik
3 bulan dengan peningkatan berat badan akseptor KB suntik 3 bulan di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Tahun 2013.