HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI DESA SOKANEGARA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

Angka Kematian Balita (AKBAL) Sekitar 40% dari total anak Indonesia,
kirakira 10 juta anak dinyatakan kekurangan baik dalam fisik mental maupun status gizi, proses perkembangan akan menjadi terlambat karena perkembangan juga ditentukan oleh pemenuhan gizi yang optimal. Status gizi adalah eksperimen dari keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan fisik akan energi yang diperoleh dari pangan dan makanan yang akan dampak pada perkembangan.
Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembang balita
umur 1-5 tahun di Desa Sokanegara Kabupaten Banyumas.
Metode penelitian ini adalah analitik kolerasi berdasarkan data primer dan
sekunder yang diambil dengan menggunakan teknik observasi dilihat setelah diperoleh hasil, untuk hasil dari variabel bebas menggunakan pengukuran BB dan variabel terikat menggunakan lembar observasi DDST di Desa Sokanegara Kabupaten Banyumas.
Sebagian balita di Desa Sokanegara yang status gizi lebih 8 responden
(24,2), baik 13 responden (39,4) dan kurang 12 responden (26,4). Sedangkan
tumbuh kembang normal 17 responden (51,5), suspek 9 responden (27,3) dan tidak dapat diuji 7 responden (21,2).
Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan
perkembangan balita umur 1-5 tahun di Desa Sokanegara Kabupaten Banyumas (ρ = 0,689 pada α = 0,05).