HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT II PRODI KEBIDANAN D3 STIKes HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2013

Masa remaja merupakan masa sangat sensitif dan rawan terhadap stres
yang disebabkan proses pematangan fisiknya lebih cepat dari pematangan
psikososial. Stres melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita sehingga berpengaruh terhadap siklus menstruasi. Stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi. Prevelensi stres pada wanita 2 kali lebih tinggi dibanding pria. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan stres dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Tingkat II Prodi Kebidanan D3 STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Tahun 2013.
Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross
sactional. Variabel bebas yang digunakan adalah tingkat stres. Variabel terikat yang digunakan siklus menstruasi. Tempat penelitian di Prodi Kebidanan D3 STIKes Harapan Bangsa Purwokerto. penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dari 53 responden paling banyak mengalami stres ringan sejumlah 23 mahasiswi (43.4%), dan dari 53 responden paling banyak mengalami polimenorea sebanyak 31 mahasiswi (58.5%).
Hasil uji statistik spearman rank yang didapat melalui program SPSS for
Windows versi 16.0 menunjukan bahwa nilai p-value 0.001 oleh karena itu p-value < α (0.05), yang berarti ada Hubungan Tngkat Stres dengan Siklus
Menstruasi Pada Mahasiswi Tingkat II Prodi Kebidanan D3 STIKes Harapan
Bangsa Purwokerto Tahun 2013, dan nilai koefisien korelasinya 0.613
menyatakan keeratan hubungan antara variabelnya adalah kuat.
Kesimpulannya terdapat hubungan antara tingkat stres dengan siklus
menstruasi, semakin berat stresnya maka semakin berpengaruh terhadap pola menstruasi.