GAMBARAN ANGKA KEJADIAN DAN FAKTOR DETERMINAN UNMET NEED PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA PAGERAJI KECAMATAN CILONGOK TAHUN 2013

Program keluarga berencana di Indonesia telah diakui secara Nasional dan
Internasional sebagai salah satu program yang telah berhasil menurunkan angka fertilitas secara nyata. Salah satu masalah dalam pengelolaan program Keluarga Berencana yaitu masih tingginya angka Unmet Need KB di Wilayah Puskesmas Cilongok sebesar 5,121 PUS (22,14%). Terdapat beberapa faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap masih tingginya Unmet Need KB antara lain umur, pendidikan, pengetahuan, jumlah anak, dukungan suami terhadap KB, riwayat KB, aktivitas ekonomi, indeks kesejahteraan hidup, dll. Untuk mengetahui gambaran angka kejadian dan faktor determinan unmet need pada PUS di Desa Pageraji tahun 2013.
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, sampel penelitian ini adalah seluruh PUS yang bukan peserta Keluarga Berencana sebanyak 82 responden. Alat ukur yang digunakan kuesioner dan jenis data adalah data primer. Analisa data menggunakan analisa univariat Sebagian besar PUS dengan unmet need dikarenakan ingin menunda kehamilan sebanyak 43 responden (52,4%), sebagian besar umur respoden adalah 30-50 tahun sebanyak 49 responden (59,8%), sebagian besar pendidikan respoden adalah pendidikan menengah sebanyak 54 responden (65,9%), sebagian besar jumlah anak responden adalah ≤ 2 anak sebanyak 58 responden (70,7%), sebagian
besar responden pernah menggunakan kontrasepsi sebelumnya sebanyak 48 responden (58,5%).