EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK LANGGAM JAWA) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI BPH HARI KE 2 DI RSU NIRMALA PURBALINGGA

Nyeri pasca operasi mungkin sekali disebabkan oleh luka operasi, tetapi kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan. Relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri dengan merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri, sedangkan distraksi dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi sistem kontrol desenden, yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak.
Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas teknik ralaksasi nafas dalam dan distraksi (mendengarkan musik langgam jawa) terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi BPH hari ke 2 di RSU Nirmala Purbalingga. Jenis penelitian menggunakan metode pra-eksperimental dengan uji paired t-test dan independent t-test. Sampel yang digunakan terdiri dari 20 responden dengan menggunakan purposive sampling dalam memilih sampel. Variabel independent dalam penelitian ini adalah teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi (mendengarkan musik langgam jawa) dan variabel dependentnya adalah intensitas nyeri.
Dengan uji statistik paired t-test nyeri pre test dan post test. Pada analisa intensitas nyeri pre relaksasi nafas dalam menunjukan mean = 5.60 dan post relaksasi nafas dalam mean=4.35, sedangkan pada analisa intensitas nyeri pre distraksi (mendengarkan musik langgam jawa) menunujukan mean = 5.70 dan post menunujukan mean=4.10 dengan p-value = 0,000. Oleh karena p value (0,000 < 0,05 ) maka Ha diterima, artinya teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi (mendengarkan musik langgam jawa) efektif terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi BPH hari 2 di RSU Nirmala Purbalingga.