PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM OTAK LANSIA DI DESA KEBANGGAN KECAMATAN SUMBANG

ADI, RIZAL PRATOMO (2013) PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM OTAK LANSIA DI DESA KEBANGGAN KECAMATAN SUMBANG. S1 thesis, Universitas Harapan Bangsa.

[thumbnail of COVER 2.pdf] Text
COVER 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (66kB)
[thumbnail of Bab I.pdf] Text
Bab I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (130kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (116kB)

Abstract

Proses penuaan merupakan hilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan organ tubuh memperbaiki diri atau mempertahankan fungsi normalnya. Kondisi tersebut menyebabkan lanjut usia lebih mudah mengalami masalah mental yaitu depresi. Di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar, (2007) yang diadakan Departemen Kesehatan, gangguan mental emosional (depresi dan ansietas yang usianya 15 tahun termasuk lansia) sekitar 11,6% populasi Indonesia. Untuk menurunkan tingkat depresi dapat dilakukan beberapa terapi yaitu farmakoterapi dan non-farmakoterapi. Salah satu terapi non-farmakoterapi yaitu senam otak..
Menganalisis perbedaan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan senam otak lansia di Desa Kebanggan, Kecamatan Sumbang
Penelitian ini menggunakan jenis pra-eksperimental dengan pretest-posttest one group design, jumlah sampel 45 orang responden dipilih dengan simple random sampling. Tingkat depresi diukur sebelum dan sesudah senam otak dilakukan. Senam otak dilakukan oleh lansia selama 10 kali sampai lengkap sebelum posttest diukur, sesudahnya posttest diukur untuk melihat tingkat depresi. Uji Wilcoxon dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi dari tingkat depresi sebelum dan sesudah senam otak.
Hasil analisa univariat menunjukan 51,1% berjenis kelamin perempuan, dan 48,9% berjenis kelamin laki-laki, 62,3% berumur 55-64 tahun disebut kategori Presenium dan 37,7% berumur >65 tahun disebut kategori Senium. Analisa bivariat menggunakan Uji Wilcoxon menunjukan 13 lansia (28,89%) menderita depresi sedang dan 32 lansia (71,11%) depresi ringan. Setelah dilakukan senam otak, terdapat 14 lansia (31,11%) menderita depresi ringan dan 31 lansia (68,89%) sudah tidak depresi, diperoleh nilai p value=0,000 maka p<0,005, maka hipotesis Ha diterima. Hal ini berarti terjadi perbedaan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan senam otak lansia.
Ada perbedaan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan senam otak lansia di Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Proses penuaan, Lansia, Depresi, Senam Otak
Subjects: Kesehatan > Keperawatan
Divisions: Fakultas Kesehatan > S1 Keperawatan
Depositing User: Salman Al Farizi
Date Deposited: 17 Nov 2021 04:37
Last Modified: 26 Aug 2022 01:39
URI: http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/2154

Actions (login required)

View Item
View Item