PENGARUH KOMBINASI BASIS PEG 400 DAN PEG 4000 PADA PEMBUATAN SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni (L). Jacq SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Propionibacterium acne

NIKMAH, UMI HANIFATUN (2022) PENGARUH KOMBINASI BASIS PEG 400 DAN PEG 4000 PADA PEMBUATAN SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni (L). Jacq SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Propionibacterium acne. S1 thesis, UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA.

[thumbnail of 1. AWAL.pdf] Text
1. AWAL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (569kB)
[thumbnail of 2. BAB I.pdf] Text
2. BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (175kB)
[thumbnail of 7. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (243kB)

Abstract

ABSTRAK

Sediaan salep merupakan sediaan semisolid yang ditujukan untuk topikal. Biji mahoni (Swietenia mahagoni (L)) Jacq mengandung senyawa saponin yang memiliki aktivitas antibakteri, sehingga dapat dibuat dalam formulasi sediaan salep. Sediaan salep ekstrak etanol biji mahoni memerlukan basis yang memiliki solubility yang baik misalnya PEG 400 dan PEG 4000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas sifat fisik serta zona hambat antibakteri yang dihasilkan dari sediaan salep dengan bahan aktif ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagoni (L)). Jacq kombinasi basis PEG 400 dan PEG 4000. Pengujian sifat fisik selama 6 siklus penyimpanan pada suhu 5ºC dan pada suhu 45ºC dilihat dari organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas. Hasil penelitian di analisis dengan One Way ANOVA dan uji T paired test. Hasil uji One Way ANOVA terdapat perbedaan signifikan <0,05 pada uji daya lekat, daya sebar dan viskositas. Hasil analisis uji t paired test terdapat pengaruh penyimpanan pada uji daya sebar dan viskositas dengan nilai <0,05 sedangkan Uji organoleptik, homogenitas, pH dan daya lekat tidak berpengaruh selama penyimpanan. Uji antibakteri pada formula 1,2,3 dapat menghambat antibakteri pada Propionibacterium acne. Sebelum stabilitas memiliki rata-rata zona hambat pada F1 (60%:40%) 12,76 mm, F2 (50%:50%) 10,58 mm dan F3 (40%:60%) 8,74 mm, sedangkan setelah stabilitas pada F1 (60%:40%) 14,20 mm F2 (50%:50%) 12,44 mm F3 (40%:60%) 8,90 mm. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula 1 dan 2 adalah formulasi paling baik dengan daya hambat yang kuat, sedangkan formula 3 memiliki daya hambat sedang.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci Biji mahoni, Salep, PEG 400 dan PEG 4000, stabilitas, Antibakteri
Subjects: Kesehatan > Farmasi
Depositing User: Salman Al Farizi
Date Deposited: 16 Oct 2023 04:09
Last Modified: 16 Oct 2023 04:09
URI: http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/2252

Actions (login required)

View Item
View Item