PENGARUH METODE PENGERINGAN DAUN KARIKA (Vasconcellea pubescens A.DC) TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

ABSTRAK

Tanaman karika (Vasconcellea pubescens A.DC) merupakan tanaman yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi salah satunya di dataran tinggi Dieng yang terletak di Kabupaten Wonosobo dan kabupaten Banjarnegara. Tanaman ini memiliki genus yang sama dengan pepaya. Pada salah satu bagian tanaman karika yaitu pada daunnya memiliki kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Salah satu faktor yang menjadi berpengaruhnya kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan adalah cara pengeringan simplisia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap kadar flavonoid total dan aktvitas antioksidan pada daun karika. Daun karika dikeringkan dengan menggunakan tiga metode pengeringan yaitu menggunakan sinar matahari, diangin-anginkan dan menggunakan oven pada suhu 45º C. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar flavonoid total menghasilkan kadar terbesar dikeringkan menggunakan metode diangin-anginkan yaitu rata-rata sebesar 7,8134±0,053 mgQE/g dan aktivitas antioksidan tersebsar didapatkan pada metode pengeringan diangin-anginkan rata-rata sebesar 10,85 ppm. Dari analisis uji statistik one way anova terhadap kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan metode pengeringan sangat berpengaruh dengan p 0,00 (p<0,05) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan metode pengeringan simplisia mempengaruhi kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan.