ANALISIS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PADA PASIEN ISK PERIODE 2017-2021 DENGAN ATC/DDD dan DU 90%

ABSTRAK

Infeksi Saluran Kemih (ISK) biasanya infeksi akibat berkembang biaknya suatu mikoorganisme pada saluran kemih terutama di Indonesia angka kejadiannya masih tergolong tinggi. First line terapi ISK diantaranya menggunakan terapi obat antibiotik dimana penggunaan obat antibiotik harus dibatasi serta dievaluasi untuk meminimalisir resiko terjadinya resistensi antibiotik dengan evaluasi analisis kuantitatif yaitu metode ATC/DDD dan DU 90%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui obat antibiotik pada pasien ISK di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo yang paling banyak digunakan berdasarkan evaluasi ATC/DDD dan DU 90%. Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif dari rekam medik pasien ISK dengan jumlah sampel 183 dari 3743 populasi yang termasuk kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian metode ATC terjadi fluktuatif pada antibiotik tertinggi yaitu ceftriaxone dengan kode ATC J01DD04 serta antibiotik terendah yakni azitromycin dengan kode ATC J0FA10. DDD selama 5 tahun sebesar 290.13 DDD/100 Patient-days. DDD tertinggi diantaranya ceftriaxone sebesar 206.04 DDD/100 Patient-days (71%), cefixime sebesar 24.84 DDD/100 Patient-days (9%), levofloxacin sebesar 10.96 DDD/100 Patient-days (4%) serta obat antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% dari golongan sefalosporin yakni ceftriaxone, cefixime,dan golongan floroquinolone yakni levofloxacin