HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN HIPERBILIRUBIN DI RUANG PERINATAL RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Indriyani, Indriyani (2019) HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN HIPERBILIRUBIN DI RUANG PERINATAL RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA. S1 thesis, Universitas Harapan Bangsa.

[thumbnail of AWAL SKRIPSI.pdf] Text
AWAL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (684kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (87kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (32kB)

Abstract

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk mengukur keberhasilan program berbagai penyebab kematian maupun program kesehatan ibu dan bayi. Kematian bayi disebabkan oleh beberapa faktor seperti Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia, dan kelainan kongenital. Bayi lahir dengan BBLR dapat menyebabkan hiperbilirubin, namun tidak menutup kemungkinan bayi berat badan lahir cukup dan berat badan lahir besar juga dapat mengalami hiperbilirubin. Angka kejadian hiperbilirubin di Ruang Perinatal RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tahun 2018 sebanyak 296 (20%), terjadi pada bayi dengan BBLR maupun non BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian hiperbilirubin di Ruang Perinatal RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Metode penelitian ini menggunakan studi kohort retrospektif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 95 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi baru lahir adalah dengan berat badan lahir cukup yaitu sebanyak 61 responden (64,2%). Sebagian besar bayi baru lahir tidak mengalami hiperbilirubin sebanyak 57 responden (60,0%). Hasil uji Spearman Rank diperoleh p-value 0,953, artinya tidak ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian hiperbilirubin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian hiperbilirubin di Ruang Perinatal RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Berat badan lahir tidak selalu menjadi faktor risiko terjadinya hiperbilirubin, mungkin ada faktor risiko lain yang lebih memengaruhi terjadinya hiperbilirubin. Petugas kesehatan disarankan untuk memberikan upaya preventif untuk mengurangi angka kejadian ikterus neonatorum.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Berat badan lahir, Hiperbilirubin
Subjects: Kesehatan > Keperawatan
Divisions: Fakultas Kesehatan > S1 Keperawatan
Depositing User: Fuad Wahyu Budianto
Date Deposited: 13 Oct 2021 04:45
Last Modified: 02 Sep 2022 01:58
URI: http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/228

Actions (login required)

View Item
View Item