AGUSTIN, TRIYANA (2022) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA TN. A DENGAN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ASSYIFA RSI BANJARNEGARA. D3 thesis, UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA.
2. AWALAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (776kB)
3. BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (91kB)
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (155kB)
Abstract
Stroke merupakan masalah kesehatan yang universal, sering disebut sebagai salah satu pembunuh di dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang. Angka kecacatan dan kematian di negara berkembang seperti di Indonesia cukup tinggi. Stroke diperkirakan memiliki angka kejadian di dunia sekitar 200 per 100.000 penduduk dalam setahun (Muslihah, 2017). Stroke adalah salah satu penyakit degeneratif yaitu gangguan fungsional pada otak yang berlangsung dalam beberapa detik (secara mendadak) atau dalam beberapa jam (secara cepat) yang disebabkan aliran darah ke otak terhambat karena perdarahan (stroke hemoragik) atau pada aliran darah mengalami sumbatan (stroke non hemoragik), dengan tanda dan gejala klinis baik global maupun fokal sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat menyebabkan kematian, sembuh dengan cacat, atau dapat sembuh sempurna yang berlangsung lebih dari 24 jam (Junaidi, 2011).
Menurut World Stroke Organization menyatakan bahwa 1 diantara 6 orang di dunia di sepanjang hidupnya akan mengalami stroke, sedangkan data American Health Association (AHA) menyatakan bahwa setiap 40 detik terdapat 1 kasus baru stroke dengan prevalensi 795.000 pasien stroke baru atau berulang terjadi setiap tahunnya dan kira-kira setiap 4 menit terdapat 1 pasien stroke meninggal. Angka kematian di Amerika Serikat akibat stroke mencapai 1 per 20 kematian (Mutiasari, 2019). Stroke juga menempati posisi ke-3 di Indonesia sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Menurut data nasional yang diperoleh, sebesar 15,4% angka kematian yang disebabkan karena penyakit stroke. Hal ini menjadikan stroke sebagai penyakit yang semakin penting dan mendesak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, di Indonesia penyakit stroke mengalami peningkatan seiring bertambahnya umur. Angka stroke tertinggi yang terdiagnosis yaitu (50,2%) terjadi pada usia >75 tahun dan angka terendah yaitu (0,6%) pada usia 15-24 tahun. Prevalensi berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih rendah (10,9%) dibandingkan dengan laki-laki (11%). Sedangkan prevelensi stroke di Jawa Tengah pada tahun 2018 yaitu sebesar 11,80% dengan angka tertinggi terjadi pada usia <75 tahun (5,34%) dan angka terendah pada usia 14-15 tahun (0,05%). Berdasarkan profil RSI Banjarnegara pravalensi empat tahun terakhir pada pasien Stroke Non Hemoragik yang dirawat di RSI Banjarnegara yaitu pada tahun 2018 sebanyak 211 orang, pada tahun 2019 sebanyak 569, pada tahun 2020 sebanyak 454 orang, dan pada tahun 2021 sebanyak 385 orang (Prisnandika, 2021).
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gangguan mobilitas fisik, range of motion, stroke non hemoragik |
Subjects: | Kesehatan > Keperawatan Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | Salman Al Farizi |
Date Deposited: | 06 Nov 2023 02:29 |
Last Modified: | 06 Nov 2023 02:29 |
URI: | http://eprints.uhb.ac.id/id/eprint/2299 |