ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN GLUKOSA DARAH PADA PASIEN TN. D DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSI BANJARNEGARA

Hiperglikemia, kelainan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, dan gangguan sekresi atau sensitivitas insulin merupakan ciri diabetes mellitus, gangguan metabolisme. Insulin merupakan hormone penting yang diproduksi di pancreas (Jannah, 2019). Diabetes Melitus merupakan penyakit yang serius. Lebih dari setengah beban penyakit adalah Diabetes Melitus yang disebabkan oleh ketidaksehatan gaya hidup (IDF, 2017).
Potensi 2,2 juta kematian terjadi karena kadar gula darah di atas batas atas yang disarankan sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan 1,6 juta kematian terjadi karena diabetes mellitus hanya pada tahun 2016 saja. Kematian akibat diabetes sebelum usia 70 tahun lebih sering terjadi di daerah berpenghasilan rendah (WHO 2018).
Di seluruh dunia, 7,53 miliar orang menderita pradiabetes, dan Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 285 juta di antaranya akan mengembangkan diabetes mellitus dalam hidup mereka (IDF, 2017). Sementara itu, di Indonesia,Penderita diabetes melitus tipe II sudah mencapai 10,3 juta orang, dan diproyeksikan terjadi peningkatan drastis, mencapai antara 16,7 juta hingga 20,7 juta pada tahun 2045 (Riskesdas, 2018). Berdasarkan hasil hasil survei didapatkan bahwa di
RSUD Banjarnegara didapatkan bahwa prevalensi diabetes melitus sebanyak 28,5% dari jumlah keseluruhan pasien di RSUD Banjarnegara pada tahun 2020.