ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA HAMBATAN MOBILITAS FISIK DENGAN MASALAH OSTEOARTHRITIS PADA NY. T DI DESA TALAGENING KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa, di dunia populasi lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar 5,3 juta jiwa (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah lansia 24 juta jiwa (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapai 28,8 juta jiwa (11,34%) dari total populasi (WHO, 2013). Populasi lansia mengalami peningkatan di setiap tahunnya.Tercatat peningkatan di indonesia tahun 2018 terdapat 78% meningkat menjadi 85%. Hasil yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik padatahun 2020, Jawa Tengah memiliki jumlah 13,8% populasi lansia dan angka ini menjadikan Jawa Tengah menempati posisi ke-2 setelah DI Yogyakarta sebesar 14,7% lansia (Rasyadan, 2020).
Individu dikatakan telah memasuki usia lansia jika telah mencapai usia 60 tahun keatas. Usia ini sangat rentan terhadap banyak bahaya pada fisik maupun psikologis akibat proses menua (Dagherry et al., 2019). Batasan umur pada lansia dari waktu ke waktu berbeda, diantaranya adalah usia Pertengahan (middle age) usia 45 sampai 59 tahun, lanjut Usia (elderly) usia 60 sampai 74 tahun, Lanjut usia tua (old) usia 75 sampai 90 tahun, Usia sangat tua (very old) usia diatas 90 tahun (Kemetrian Kesehatan RI, 2014). Proses menua membuat lansia mengalami penurunan pada fisik, penurunan ini mencangkup penurunan fungsi organ, penurunan
masa otot dan dan susunan syaraf. Kondisi tersebut membuat lansia terganggu dalam melakukan aktifitas fisik (Ekasari, 2019).