ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DEXTRA PADA TN.M DI RUANG HAJI RSI BANJARNEGARA

Hernia menjadi salah satu penyakit yang penyebarannya paling banyak berada di negara berkembang seperti negara- negara di Afrika dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2017 prevalensi pasien hernia adalah 350 per 1000 populasi penduduk. Tahun 2018 terdapat sekitar 50 juta kasus salah satunya adalah hernia, dengan insiden di negara maju sebanyak 17% dari 1000 populasi penduduk, sedangkan beberapa negara di Asia menderita penyakit Hernia berkisar 59% (WHO, 2018)
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Daerah di Indonesia, hernia merupakan penyakit urutan kedua setelah batu saluran kemih sebanyak 2.245 kasus hernia. Proporsi hernia di Indonesia didominasi oleh pekerja berat yaitu 70,9% (7.347), tertinggi di Banten 76,2% (5.065) dan terendah di Papua yaitu 59,4%(2.563), di Jawa Tengah terdapat 442 kasus. Di Indonesia, angka infeksi untuk luka operasi berkisar 2,30% hingga 8,30% (Riskesdas, 2018). Berdasarkan data dari rekam medis Rumah Sakit Islam Banjarnegara penyakit hernia sebanyak 20 kasus terhitung dari Januari sampai Desember 2021, 14 kasus terhitung pada bulan Januari sampai dengan April, tujuh diantaranya hernia ingunalis lateralis