GAMBARAN SURGICAL APGAR SCORE (SAS) PERIOPERATIF PADA PASIEN LAPARATOMI DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) AJIBARANG

Perdarahan, nyeri hebat, bahkan mortalitas merupakan beberapa komplikasi akibat post
laparatomi. Kejadian morbiditas dan mortalitas pasca operasi dapat berkurang dengan
manajemen perioperatif yang efektif. Surgical Apgar Score (SAS) adalah skor sederhana
yang menggunakan informasi hemodinamik pada intraoperatif dan kehilangan darah
pasien untuk memprediksi morbiditas dan mortalitas pasca operasi. Tujuan penelitian
untuk mengetahui SAS perioperatif pada pasien laparatomi. Desain penelitian deskriptif
menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah
pasien operasi laparatomi sebanyak 21 responden dengan teknik quota sampling.
Instrumen penelitian menggunakan lembar penilaian SAS dengan analisis data
menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien
laparatomi sebagian besar memiliki usia kategori lansia akhir (> 55 tahun) (28.6%),
memiliki jenis kelamin perempuan (66.7%), memiliki riwayat perilaku merokok (52.4%)
dan memiliki IMT kategori tidak normal (66.7%). Pasien laparatomi di Ruang IBS RSUD
Ajibarang sebagian besar mengalami kehilangan darah sebesar 101-600 ml (skor 2)
(57.1%), memiliki nilai MAP sebesar ≥ 70 mmHg (95.2%), memiliki heart rate sebesar >
85 bpm (57.1%). memiliki nilai SAS kategori risiko sedang (76.2%), dengan tingkat
morbiditas sebesar 12.2% dan tingkat mortalitas sebesar 1.9% sebanyak 8 responden
(33.3%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan nilai SAS pada pasien laparatomi dalam
kategori sedang.