ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.A DENGAN POST OPERASI FRAKTUR DIGITI 3 DAN 4 MANUS DEXTRA DI RUANG IGD RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Fraktur merupakan kontinuitas tulang atau kesatuan struktur tulang terputus yang dapat menyebabkan retak, remah, atau bagian korteks pecah. Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh peristiwa trauma (traumatic fracture) seperti kecelakaan lalu lintas maupun non-lalu lintas (Ridwan dkk, 2019). Patahan tersebut mungkin saja tidak lebih dari suatu retakan, biasanya patahan tersebut lengkap dan fragmen tulangnya bergeser. Jika patahan tulang tersebut tidak menembus kulit, hal ini disebut fraktur tertutup, sedangkan jika patahan tersebut menembus kulit, maka disebut fraktur terbuka (Pelawi & Purba, 2019).
World Health of Organization (WHO) tahun 2015 menyatakan bahwa insiden fraktur di dunia semakin meningkat dengan angka prevalensi adalah 3,2%. Fraktur di indonesia menduduki peringkat ketiga setelah negara Tiongkok dan India di Asia dengan jumlah kurang lebih 38,279 merupakan fraktur dalam kecelakaan lalu lintas, akan tetapi angka kematian fraktur di Indonesia menduduki nomor satu dengan persentase 0,015% dari jumlah populasi di bawah Tiongkok dan India. (Mardiono & Herwin, 2018).