HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEJADIAN BURNOUT SYNDROM PADA PERAWAT DI RSU DADI KELUARGA PURWOKERTO

Tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan membuat perawat mengalami kelelahan
mental dan emosional yang disebut burnout syndrome. Perawat ruang khusus IGD, ICU
dan IBS diharapkan memiliki kecerdasan emosional agar dapat mengendalikan
emosionalnya serta efikasi diri agar dapat menyelesaikan tugas dan fungsinya dengan
efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan efikasi
diri dengan kejadian burnout syndrome pada perawat di RSU Dadi Keluarga Purwokerto.
Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian
seluruh perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), dan
Instalasi Bedah Sentral (IBS) dengan teknik sampel non probability sampling dengan
total sampling sebanyak 39 responden. Kuesioner penelitian menggunakan Skala
kecerdasan emosional untuk kecerdasan emosional, General Self Efficacy untuk efikasi
diri dan Maslach Burnout Inventory untuk burnout syndrome, dengan analisis data uji
Spearman Rank. Hasil penelitian mayoritas responden memiliki tingkat kecerdasan
emosional sedang sebanyak 26 responden (66.7%), tingkat efikasi diri tinggi sebanyak 22
responden (56.4%), dan tingkat burnout sedang sebanyak 26 responden (66,7%). Hasil
analisis terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan kejadian burnout syndrome
pada pada perawat di RSU Dadi Keluarga Purwokerto dengan p value sebesar 0,000 (p <
0,05), dan terdapat hubungan efikasi diri dengan kejadian burnout syndrome pada pada
perawat di RSU Dadi Keluarga Purwokerto dengan p value sebesar 0,042 (p < 0,05).