FINANCIAL BURDEN PADA PENYAKIT PARKINSON: TINJAUAN DARI ANGKA KLAIM BPJS DI JAWA TENGAH

Penyakit Parkinson (PP) adalah salah satu penyakit neurodegeneratif kronis tertinggi di
dunia dengan gangguan pergerakan tubuh dan berisiko bagi golongan usia 60 tahun ke
atas. Manifestasi gejala yang dialami adalah tremor, bradikinesia, kekakuan otot dan
ketidakseimbangan tubuh. Studi tentang biaya penyakit Parkinson relatif sedikit dan
sangat bervariasi hal ini disebabkan perbedaan dalam pengambilan sampel populasi,
pengambilan data, prinsip biaya yang digunakan untuk total biaya. Dengan penelitian
kuantitatif observasi dengan pendekatan Cross-sectional retrospektif yang artinya data
yang akan digunakan dilihat dari suatu kejadian yang telah terjadi, tujuan penelitian ini
dilakukan adalah untuk mengetahui beban biaya pengobatan, rawat inap, rawat jalan yang
diperlukan untuk kasus penyakit Parkinson di Jawa Tengah. lokasi pengambilan data di
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa
Tengah-DIY di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan responden mayoritas
berjenis kelamin laki – laki sebanyak (57%), usia > 60 tahun sebanyak (64%), serta
pasien dengan kelas BPJS 1 (44%). Biaya Rawat Inap Tingkat Lanjut Pasien (RITL)
paling tinggi berada di daerah Kota Semarang dengan 124 kasus ketentuan Mean ± SD
sejumlah Rp16.257.855, ± 7.376.099, minimal biaya per kasus Rp8.706.157, dan
maksimal biaya per kasus Rp30.824.080, biaya Rawat Inap Tingkat Lanjut Pasien
(RJTL) paling tinggi berada di daerah Kota Semarang dengan Nilai Mean ± SD sejumlah
Rp352.678, ± 14.535, minimal biaya per kasus Rp205.480, dan maksimal biaya
Rp485.524.