PENGARUH PEMBERIAN TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALEM

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg
(milimeter air raksa) dan tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan istirahat atau relaksasi yang
cukup. Selain terapi farmakologi, terapi non farmakologi juga bisa digunakan untuk
menurunkan tekanan darah yaitu Terapi Bekam. Bekam atau Al Hijamah dikenal sebagai
terapi kesehatan dalam Islam. Terapi Bekam basah dinilai lebih efektif untuk berbagai
penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembuluh darah.Jenis
penelitian ini menggunakan metode pra experimental one case study desain dengan one
group pretest-postest.dan menggunakan uji spearman Rank. Pengambilan sampel
menggunakan rumus G-power didapatkan hasil 54 responden dengan tambahan dropout
sebanyak 20%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase data karakteristik
reponden berdasarkan usia 46-65 tahun (57.4%), jenis kelamin perempuan (53.7%) tidak
bekerja (55.6%). Tekanan darah sistole sebelum bekam berada dalam kategori Hipertensi
tahap 2 (63.0%) menuju kategori Hipertensi tahap 1 (40.7%). Tekanan darah diastole
dalam kategori hipertensi tahap 1 (40.7%) menuju Kategori Prehipertensi (46.3%). Hasil
uji wilcoxon menunjukan nillai sistole p-value 0.000<0,05 dengan nilai diastole p value
0.00<0.05 yang artinya terjadi penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di
wilayah kerja puskesmas salem.