ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN. T DENGAN MASALAH HAMBATAN MOBILITAS FISIK DENGAN MASALAH UTAMA STROKE NON HEMORAGIK DI DESA TAMPAKSARI KIDUL

Stroke merupakan penyakit tidak menular yang sering dialami oleh beberapa penduduk di negara maju maupun berkembang seperti Indonesia. Hal ini dapat terjadi akibat adanya perubahan gaya hidup kurang sehat seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol dan tinggi lemak, kurangnya melakukan aktivitas fisik dan kurangnya berolahraga (Junaidi, 2012). Stroke terjadi akibat adanya kerusakan otak yang dapat muncul secara tiba-tiba, berlangsung cepat, dan progresif (Kemenkes RI, 2018).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 mencatat angka kematian akibat stroke mencapai 51% di seluruh dunia dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 87% (WHO, 2016). Kematian akibat stroke diprediksi akan meningkat hingga 20,5% pada tahun 2030 (Skorpion, 2015). Kejadian stroke di dunia dalam setahun mencapai 200 per 100.00 penduduk (Muslihah, 2017). Prevalensi stroke di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) mencapai 567.000 penduduk, dan 320.000 orang meninggal dan sisanya mengalami cacat. Prevalensi stroke di Provinsi Jawa Tengah tercatat mencapai 171.035 pada usia diatas 15 tahun dan
431.201 penduduk dinyatakan stroke berdasarkan gejala yang dialami (Zalussy, 2016).