GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PENATA ANESTESI DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

Latar Belakang: Setiap profesi yang ada di negara maju maupun berkembang
terkena dampak stres kerja, yang merupakan masalah global. Akibat beban dan
tanggung jawab yang besar untuk menjaga keselamatan nyawa manusia, profesi
penata anestesi sangat rentan terhadap stres. Dan tingkat stres kerja yang tinggi
dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti gangguan mental dan perilaku
seperti kelelahan, kecemasan, dan depresi, serta gangguan fisik lainnya seperti
penyakit kardiovaskular dan gangguan muskuloskeletal yang mempengaruhi
fungsi pelayanan. Peran penata anestesi ahli memiliki fungsi terhadap pelayanan
asuhan kepenataan pre, intra, pasca anestesi serta penatalaksanaan
kegawadaruratan. Tujuan: Mengidentifikasi karakteristik tingkat stress kerja
penata anestesi berdasarkan usia, jenis kelamin, masa kerja, jam kerja dan
pendidikan terakhir di ruang bedah. Metode: Penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian 39 responden,
fokus pengamatan dalam penelitian ini adalah gambaran tingkat stres penata
anestesi di ruang bedah Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Banyumas. Hasil:
Penelitian ini menunjukan tingkat stres dengan kategori stres ringan dengan
jumlah 19 responden dengan persentase (48.7%) dan stres kerja sedang sebanyak
4 responden dengan persentase (10.3%). Kesimpulan: Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya stres kerja ringan dan sedang pada penata anestesi ruang
bedah di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Banyumas.