HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA PASIEN PASCA ANESTESI UMUM DI RSUD dr. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Anestesi umum merupakan upaya menghilangkan nyeri secara tidak sadar dan
menyebabkan amnesia yang bersifat reversibel yang bertujuan agar pasien tidak
nyeri/ingat tentang pembedahan. Hipotermi dapat diartikan suhu tubuh kurang
dari 36oC. IMT merupakan alat untuk memantau status gizi orang dewasa,
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
Mengidentifikasi usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh responden pasca
anestesi umum dan mengidentifikasi kejadian hipotermi responden pasca anestesi
umum dan menganalisis hubungan IMT dengan kejadian hipotermia responden di
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik. Sampel pada
penelitian ini meliputi 99 responden pasca anestesi dengan teknik sample
purposive sampling dan tes yang digunakan adalah uji chi-square. Umur
responden yang mendominasi 17 – 65 (masa remaja awal) sebanyak 26 (26.3%).
Sebanyak 73 (73.7%) responden berjenis kelamin perempuan ditemukan
dipenelitian ini. IMT dengan kategori berat badan normal paling banyak
ditemukan dipenilitian ini dengan 37 (37.4%). Angka kejadian hipotermia pada
pasien pasca anestesi umum sebanyak 50 (50.5%) responden. Penelitian ini
menunjukan ada hubungan antara IMT dengan kejadian hipotermia dengan nilai
chisquare dengan probabilitas 0.000 ≤ 0.05. Hal ini menunjukan adanya hubungan
antara IMT dengan kejadian hipotermia pasca anestesi umum di RSUD dr. R.
Goeteng Taroenadibrata Purbalingga