HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PENATA ANESTESI DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

Latar Belakang Kinerja tenaga kesehatan merupakan masalah yang sangat
krusial untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan pelayanan
kesehatan. Dampak yg terjadi jika kinerja tenaga kesehatan di rumah sakit yang
kurang baik dapat mengakibatkan pasien dan keluarga merasa tidak puas, pasien
dan keluarga tidak akan memanfaaatkan jasa pelayanan kesehatan kembali. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi. Tujuan: Mengetahui
hubungan motivasi dengan kinerja penata anestesi di wilayah Kabupaten
Banyumas. Metode: Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif korelasional
dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan total sampling, sejumlah tiga puluh sembilan responden.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner motivasi kerja dan kinerja. Analisis
bivariat menggunakan spearman-rank. Hasil: Hasil peneitian didapatkan
persentase dari 39 responden penata anestesi di wilayah Kabupaten Banyumas
dengan motivasi cukup sebanyak 28 responden (71,79%) dan responden yang
memiliki kinerja cukup sebanyak 31 responden (79,98%). Hasil analisis
spearman-rank menunjukan terdapat hubungan signifikan, motivasi kerja dengan
kinerja penata anestesi dengan nilai korelasi adalah 0,733 dan sig 2-tailed 0,000.
Kesimpulan/Saran: Saran bagi pihak profesi penata anestesi yang khususnya
tergabung dalam organisasi di Sekertariat DPC IPAI Cabang Banyumas yang
peneliti reomendasikan yaitu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga yaitu dengan
melakukan prosedur yang telah ditetapkan dan dengan ramah, sehingga pasien
dan keluarga merasa nyaman dan dilayani dengan puas atas pelayanan yang
diberikan.