ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA Ny. D UMUR 35 TAHUN P2A0AH2 AKSEPTOR BARU KB IMPLANT (INDOPLANT) DI PUSKESMAS MANDIRAJA I TAHUN 2021

Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat laju pembangunan diberbagai bidang, oleh karena itu upaya untuk menurunkan tingkat kelahiran perlu ditingkatkan. Pemerintah telah merencanakan beberapa program, salah satunya adalah program Keluarga Berencana (KB). keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,mengatur kehamilan,melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).
World Health Organization (WHO), 2018 mengatakan bahwa dengan melindungi perempuan dari resiko kehamilan dan komplikasi lainnya. Keluarga berencana dapat peran penting dalam mengurangi jumlah kelahiran, morbiditas dengan cara mencegah kehamilan yang tidak di inginkan atau tidak tepat waktu. Penggunaan kontrasepsi telah meningkat banyak dibagian dunia, secara global penggunaan kontrasepsi moderen sedikit meningkat dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2015. Secara regional, proporsi wanita berusia 15-49 tahun yang melaporkan penggunaan metode kontrasepsi modern telah meningkat secara minimal antara 2008 dan 2015 dari 23,6% menjadi 28,5%. Ada 214 juta wanita usia reproduksi di negara berkembang yang ingin menghindari kehamilan tidak menggunakan metode kontrasepsi moderen. Alasannya untuk ini termasuk pilihan metode yang terbatas, ketakutan atau pengalaman efek samping, dan buruknya kualitas pelayanan yang tersedia. Peminat KB Implant masih sangat rendah. Ketidakadilan ini didorong oleh meningkatnya populasi sehingga pelayanan kesehatan dalam Keluarga Berencana dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas.