IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK UNTUK PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Persalinan dengan metode Sectio Caesarea (SC) dilakukan dengan mengeluarkan
janin melalui tindakan operasi atau sayatan di bagian abdomen. Indikasi
persalinan SC dilakukan pada kondisi gawat janin, letak sunsang lebih dari 85%
dan adanya riwayat SC sebelumnya. Penelitian menunjukkan bahwa 46,1% ibu
post SC mengalami nyeri ringan dan 53,9% mengalami nyeri dengan tingkat
sedang hingga berat. Penanganan nyeri pada ibu post SC dapat diantisipasi dengan
menggunakan komunikasi terapeutik. Komunikasi terpeutik memiliki efek yang
baik dalam mengurangi nyeri ringan yang dirasakan oleh pasien sebesar 56,7%
Komunikasi terapeutik ditunjukkan secara verbal dan sikap. Komunikasi
terapeutik yang dilakukan oleh penata anestesi ditunjukkan dengan
mempertahankan kontak mata, membungkuk kearah pasien, mempertahankan
sikap terbuka, menunjukkan rasa rileks serta memberikan sentuhan atau
kenyamanan kepada pasien. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM) untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post section caesarea di RSUD
dr. Soedirman Kebumen. Metode PkM ini dilakukan dengan melakukan
komunikasi terapeutik kepada ibu menjalani SC dalam jangka waktu 2 jam setelah
Tindakan operasi dan setelah efek dari obat anestesi spinal habis. Hasil
pemberian komunikasi terapeutik terbukti dapat menurunkan skala nyeri yang
dirasakan oleh ibu setelah 2 jam post SC, dimana rata-rata nyeri sebelum
diberikan implementasi 3,07 dan setelah diberikan implementasi memiliki nilai
rata-rata 2.27. Nilai penurunan setelah diberikan implementasi 0,800. Luaran dari
kegiatan PKM ini adalah pembuatan buku saku komunikasi terapeutik yang
diperuntukkan bagi mitra sehingga dapat dijadikan sebagai acuan.