ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK DEPO PROGESTIN NY M UMUR 25 TAHUN P2 A0 AH2 DI PUSKESMAS BANJARNEGARA 1

Program Keluarga Berencana (KB) bermakna sangat strategis, fundamental, komprehensif untuk merealisasikan manusia Indonesia secara makmur dan sehat. Mengacu terhadap UU mengenai perkembangan kependudukan serta pembangunan keluarga mengungkapkan bahwasanya keluarga berencana berarti usaha guna pengaturan kelahiran anak, umur ideal untuk lahir, jarak, pengaturan masa hamil dengan proteksi, promosi, dan bantuan disesuaikan terhadap hak reproduksi guna merealisasikan keluarga yang mempunyai kualitas (Fitriani, 2019). Akseptor lama KB yakni klien yang masih mempergunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan (Handayani, 2014).
Keluarga Berencana (KB) yakni suatu usaha guna merancang total dan jarak kehamilan yang diinginkan dengan menggunakan KB. Dari segi kependudukan, KB bertujuan agar memberi penekanan laju pertumbuhan penduduk. Dari segi kesehatan KB adalah usaha untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu beserta anak (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Mengacu terhadap data World Health Organization (WHO), melebihi 100 juta wanita dalam dunia menggunakan metode KB yang memiliki efektifitas. Lebih dari 75% yang mempergunakan metode KB hormonal serta 25% mempergunakan KB non-hormonal dalam mencegah terjadinya kehamilan (Magas, Dkk, 2018)