KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI: LITERATURE REVIEW

Angka kejadian hipertensi cenderung semakin meningkat. Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena pada sebagian kasus tidak menunjukkan gejala apapun, namun ada beberapa gejala yang timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun seperti nyeri kepala saat terjaga, mual dan muntah, penglihatan kabur, nokturia, edema dependen dan pembengkakan. Adanya gejala-gejala tersebut berdampak pada dimensi kualitas hidup berupa dimensi fisik, psikologis dan sosial. Dampak psikologis pada penderita hipertensi diantaranya pasien merasa hidupnya tidak berarti akibat kelemahan dan proses penyakitnya yang merupakan long life disease. Dampak psikologis yang mempengaruhi kualitas hidup lansia, seperti adanya perubahan penampilan tubuh dari dirinya tidak mampu mengingat dengan jelas, kesepian, takut kehilangan orang yang dicintai, takut menghadapi kematian, serta depresi yang akan berpengaruh pada kualitas hidup seorang lansia. Penelitian ini menggunakan Secondary Research Methodology berupa Literature Review dengan Primary Source dengan menggunakan kata kunci untuk jurnal nasional “gambaran kualitas hidup” atau “pasien hipertensi” atau “gambaran kualitas hidup pada pasien hipertensi” dan untuk jurnal internasional “quality of life”, “quality of life on patien with hypertention”. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi, artikel 2010-2020 jurnal internasional dan jurnal nasional. Proses pengumpulan data menggunakan metode ekstraksi data dengan pendekatan
Population, Exposure, Outcomes, Study design (PEOS).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas hidup pada penderita hipertensi yang paling dominan adalah dengan kualitas baik dengan karakteristik yang memengaruhi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, lingkungan tempat tinggal, pendapatan, dan kepatuhan pengobatan. Domain kualitas hidup yang paling dominan pada pasien dengan hipertensi yaitu domain kesehatan fisik.