FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN POST DURAL PUNCTURE HEADACHE (PDPH) PASCA SPINAL ANESTESI PADA PASIEN SEKSIO SESAREA DI RSUD DR. RM PRATOMO BAGANSIAPIAPI KAB. ROKAN HILIR

PDPH (Post Dural Puncture Headache) merupakan komplikasi iatrogenik dari
anestesi spinal yang diakibatkan dari tusukan atau robekan pada duramater yang
menyebabkan terjadinya kebocoran pada liquor cerebrospinal (LCS). Kejadian
PDPH diperkirakan antara 30-50% setelah lumbal pungsi diagnostik atau
terapeutik, 0-5% setelah anestesi spinal, dan hingga 81% setelah fungsi dural yang
tak disengaja selama insersi epidural pada ibu hamil. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian post dural puncture
headache (PDPH) pasca spinal anestesi pada pasien seksio sesarea di RSUD dr.
RM Pratomo Bagansiapiapi. Metode Penelitian ini menggunakan jenis survey
analytic yang bersifat cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik Accidental Sampling sebanyak 56 responden. Analisis data
secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan sebanyak
58,9% orang mengalami PDPH pasca spinal anestesi dengan pasien Seksio Sesarea,
responden yang memiliki umur dalam kategori berisiko sebanyak 51,8%, responden
yang mengalami IMT dalam kategori tidak normal 55,4% dan yang menyatakan
pernah mengalami PDPH sebelumnya sebanyak 57,1%. Hasil analisis bivariate ada
hubungan umur, IMT dan riwayat PDPH dengan kejadian Post Dural Puncture
Headache (PDPH) pasca spinal anestesi dengan pasien Seksio Sesarea di RSUD dr.
RM Pratomo Bagansiapiapi. Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
data penunjang jumlah kejadian Post Dural Puncture Headache (PDPH) pada
pasien dengan anestesi spinal di Bagansiapiapi sehingga dapat menjadi
pembelajaran dalam penanganan pada kasus mendatang.