GAMBARAN TEKANAN INTRA OKULAR PADA PASIEN VITREKTOMI DENGAN PERIBULBAR BLOK DI PMN RS MATA CICENDO BANDUNG

Peribulbar blok memiliki efek anestesi yang lambat dan membutuhkan volume yang lebih
besar dibandingkan dengan blokade retrobulbar. Akan tetapi volume yang besar tersebut
dapat meningkatkan tekanan pada mata yang besar pula, sehingga pada manipulasi operasi
vitrektomi yang menggunakan trocar pada pembuatan lubang untuk jalannya operasi dapat
mengakibatkan tekanan yang berubah secara tiba tiba yang dapat meningkatkan resiko
choroidal detachment. Berdasarkan hal-hal tersebut melatar belakangi peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terkait dengan “Gambaran Tekanan Intra Okular Pada Pasien
Vitrektomi Dengan Peribulbar Blok di PMN RS Mata Cicendo Bandung.” Pada penelitian
ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada pada saat penelitian
dilakukan. Adapun desain dan rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan
desain penelitian observasional, yaitu penelitian yang tidak melakukan manipulasi atau
intervensi pada subjek yang diteliti. Dari hasil tersebut didapatkan peningkatan TIO dimenit
ke 5 sebesar 18% dengan peningkatan maksimal 8 mmHg dan 72% penurunan TIO dengan
rata-rata penurunan 3.52 mmHg. Kemudian di menit ke 10 didapatkan angka penurunan TIO
sebesar 91% dengan rata-rata penurunan 5.94%, namun masih didapatkannya peningkatan
TIO sebesar 2% dengan peningkatan maksimal 4 mmHg. Untuk itu masih perlunya dilakukan
penelitian kembali tentang gambaran TIO pada pasien galukoma dengan peribulbar blok.