HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT NYERI POST OPERATIF SECTIO CAESAREA TEKNIK ANESTESI SPINAL

Prosedur pembedahan akan menimbulkan perasaan cemas bagi pasien dan juga
akan berdampak pada intensitas nyeri pasien post sectio caesarea. Kecemasan yang
dialami pasien pre operatif sectio caesarea meliputi takut kehilangan kesadaran,
dan takut akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dari pembiusan dan
pembedahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan
dengan tingkat nyeri post operatif sectio caesarea teknik anestesi spinal. Metode
penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasi dengan rancangan
cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 33 responden dengan
teknik total sampling, kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu pasien sectio
caesarea yang berusia 17-45 tahun, tidak mengalami komplikasi dan tidak memiliki
penyakit penyerta (komorbid). Data diambil langsung dari subjek sebagai sumber
informasi yang diteliti dengan wawancara menggunakan kuesioner dimana tingkat
nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan tingkat kecemasan
diukur menggunakan Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale
(APAIS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien post operatif
sectio caesarea mengalami kecemasan sedang sebanyak 17 responden (51,5%).
Sebagian besar pasien post operatif sectio caesarea mengalami tingkat nyeri sedang
yaitu sebanyak 23 responden (69,7%). Ada korelasi yang bermakna antara skor
tingkat kecemasan pre operatif dengan tingkat nyeri post operatif sectio caesarea
teknik anestesi spinal dengan p-value 0,002 (p<0,05). Oleh karena itu, diharapkan
bagi penata anestesi agar dapat melakukan intervensi berupa pemberian teknik
relaksasi dalam mengatasi nyeri dan memberikan informasi kepada pasien
mengenai prosedur pembedahan dan pembiusan untuk mengurangi kecemasan ibu
pre operatif sectio caesarea.