HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN LAMA OPERASI DENGAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSU METRO MEDICAL CENTER LHOKSEUMAWE

Hipotermi pada pasien operasi dengan teknik spinal anestesi terjadi karena
kombinasi dari tindakan anestesi dan tindakan operasi yang dapat menyebabkan
gangguan fungsi dari pengaturan suhu tubuh yang akan menyebabkan penurunan
suhu inti tubuh (care temperature). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan indeks massa tubuh dan lama operasi dengan kejadian hipotermia pada
pasien post operasi dengan anestesi spinal di RSU Metro Medical Center
Lhokseumawe Provinsi Aceh. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan
metode deskriptif corelasi dengan desain cross-sectional study. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probability sampling (purposive
sampling) sebanyak 96 responden. Data diambil langsung dari subjek sebagai
sumber informasi yang diteliti dengan melakukan observasi dan wawancara
langsung kepada responden menggunakan alat ukur thermometerdan lembar
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96 pasien post operasi dengan
anestesi spinal sebagian besar mengalami hipotermia sebanyak 68 responden
(70,8%), sebagian besar memiliki IMT dalam kategori normal sebanyak 39
responden (40,6%) dan sebagian besar menjalani operasi dengan waktu yang lama
sebanyak 40 responden (41,7%). Ada hubungan IMT dengan kejadian hipotermia
pada pasien post operasi dengan anestesi spinal dengan p-value 0,000 (P<0,05)
dan ada hubungan lama operasi dengan kejadian hipotermia pada pasien post
operasi dengan anestesi spinal dengan p-value 0,000 (P<0,05). Oleh karena itu,
diharapkan bagi penata anestesi agar meningkatkan kewaspadaan terhadap
kejadian hipotermia pasca anestesi spinal guna mencegah terjadinya komplikasi
yang serius pada pasien post operasi dengan anestesi spinal.