ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA NY.K DENGAN HIPERTENSI DI PPSLU DEWANATA CILACAP

Pendahuluan: Lansia (menua) merupakan proses hilangnya kemampuan jaringan
dengan perlahan dalam perbaikan diri atau diri berganti dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang menyebabkan penyakit
degenerative misal, hipertensi, arterioklerosis, diabetes mellitus dan kanker (Putri,
2020). Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah tinggi secara terus-menerus
dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau
lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran
darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh
(Arum, 2019). Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan
keperawatan lansia pada Ny. K dengan hipertensi di PPSLU Dewanata Cilacap.
Metodologi: Jenis penelitian ini pendekatan studi kasus deskriptif, dimana peneliti
melakukan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi yang
mencakup pengkajian, penentuan diagnosa, intervensi keperawatan, implementasi,
dan evaluasi. Sampel dalam penelitian ini satu pasien lansia, berjenis kelamin
perempuan dengan hipertensi, dan tinggal di panti. Lokasi penelitian di PPSLU
Dewanata Cilacap. Waktu penelitian dilaksanakan tanggal 25 sampai 27 Januari
2022 di PPSLU Dewanata Cilacap. Instrument pengumpulan data menggunakan
format asuhan keperawatan lansia sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas
Harapan Bangsa. Hasil: Diagnose keperawatan nyeri akut diberikan intervensi
keperawatan berupa tekhnik terapi foot massage. Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 3 hari nyeri berkurang dan tekanan darah tinggi pasien turun.
Data dari hasil anamnesa, nyeri pasien berkurang dan tekanan darah tinggi turun.
Kesimpulan: Tindakan keperawatan terapi tekhnik foot massage pada pasien
hipertensi dapat mengurangi nyeri dan menurunkan tekanan darah tinggi,
sehingga pola tidur dan aktivitas pasien sudah tidak terganggu.